TUGAS MATAKULIAH PTK

PTK

PENGARUH ICT TERHADAP MASYARAKAT DAKWAH

BAB I

PENDAHULUAN

Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sector kehidupan dimana memberikan andil besar terhadap perubahan –perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan manajemen organisasi, pendidikan, trasportasi, kesehatan dan penelitian. Oleh karena itu sangatlah penting peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) TIK, mulai dari keterampilan dan pengetahuan, perencanaan, pengoperasian, perawatan dan pengawasan, serta peningkatan kemampuan TIK para pimpinan di lembaga pemerintahan, pendidikan, perusahaan, UKM (usaha kecil menengah) dan LSM.

Sejak istilah apa yang disebut masyarakat informasi diperkenalkan pada tahun 1962 (Machlup, 1962, dalam May, 2002:3), perdebatan ramai mengenai apa dan bagaimana dampak information society atau masyarakat informasi terus berlanjut sepanjang garis kontinum dengan berbagai dimensi yang berbeda. Secara umum, masyarakat informasi mengacu pada suatu masyarakat dimana produksi, distribusi, dan pengolahan informasi merupakan aktifitas utamanya (Anonimus, 2006). Masyarakat ini menekankan pentingnya peran teknologi informasi dan komunikasi (ICT) serta akses dibawah pengaruh ekonomi, politik, dan lingkungan sosial (Geldof, 2005).
Sementara ICT secara universal dipandang netral, pihak-pihak yang diuntungkan dan yang dirugikan ternyata cukup banyak tergantung pada bagaimana lingkungan tersebut dilihat. Dengan kata lain, munculnya si untung dan si rugi dari investasi di bidang ICT bersifat kontekstual. Dengan melihat bahwa risiko-risiko kerugian potensial dapat dibenarkan bila dibandingkan dengan banyaknya manfaat yang dapat diperoleh suatu masyarakat dari ICT. Sehingga pada akhirnya akan dihasilkan output yang sangat bermanfaat baik bagi manusia sebagai individu itu sendiri maupun bagi semua sector kehidupan.

BAB II
PEMBAHASAN


1. Sejarah Perkembangan ICT

Perkembangan ICT / teknologi komunikasi secara langsung telah memberikan efek terhadap perkembangan masyarakat. Penguasaan informasi harus dimulai dengan penguasaan dan pengendalian terhadap perkembangan teknologi komunikasi dan informasi itu sendiri. Ciri-ciri dari perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (ICT, information and communication technogy) dewasa ini ditandai dengan 1) The Rise of Internet, munculnya Web dengan information super high way. 2) Convergencing Industries, munculnya industri digital yang mengglobal, dan 3).Convergecing Technologies, seperti CD digital, TV transmitte in digital format, telpon seluler dll. Kemunculan TV digital di Indonesia yang diresmikan oleh Presiden RI pada hari kebangkitan Nasional 20 Mei 2009, oleh presiden dinyatakan sebagai revolusi ketiga di bidang informasi di Indonesia. Revolusi pertama ditandai dengan munculnya TV RI yang diresmikan oleh Presiden Soekarno tahun 1964, dan revolusi ke dua ditandai dengan peluncuran Satelit Palapa tahun 1976 oleh Presiden Soeharto. Satelit Komunikasi yang ditahun 1945 baru merupakan gagasan yang ditulis oleh Athur C. Clarkhttp://www.fai.umj.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=34&Itemid=54 – _ftn5 dalam majalah Wireless World edisi Oktober 1945 dapat diwujudkan oleh Jhon R Piere dari Bell Laboratories dengan didemontrasikannya kelayakan komunikasi ruang angkasa dengan satelit ECHO dan Telstar. Bahkan Satelit Komunikasi, digital recording dan Internet adalah contoh dari Revolusi Ketiga Informasi di dunia. Kemunculan internet telah mempermudah komunikasi dan penyaluran informasi ke seluruh dunia, teknologi Wolrd Wide Web sebagai multimedia portions, dengan HTMLnya dapat membuat halaman-halaman web. Teknologi Satelit (dimana Indonesia, 1976 adalah negara kedua waktu itu setelah Canada yang memiliki satelit komunikasi) telah melahirkan siaran TV-DBS (direct broadcating system) dan dilengkapi dengan kemunculan kabel optik yang bisa menyalurkan informasi dalam jumlah besar dan cepat, information super highway.

Di tahun 1980 masih banyak diantara kita di Indonesia yang belum melek komputer, sehingga pada saat itu kita sudah sangat bangga jika menggunakan mesin tik elektronik. Tahun 1987, kita mulai mengenal komputer ber-prosesor 286, dimana untuk menghidupkannya masih menggunakan disket DOS. Selain itu sistem operasi pada saat itu msih belum open system, sehingga sistem PC tidak dapat berkomunikasi dengan sistem lainnya yaitu Mac.Untuk mengirimkan files kepada seseorang yang berlainan kota, kita masih membutuhkan jasa pos atau kurir. Tahun 1990, orang Indonesia dengan bangganya menenteng organizer elektronis bermemori 2 MB untuk dapat disebut melek teknologi.

Ø Salah satu penerapan teknologi informasi di ritel

Saat ini teknologi komputer sudah berkembang demikian pesatnya . Di pasaran komputer kini telah sampai ke teknologi komputer berprosesor Pentium IV dengan kecepatan sampai 2 Gz dan memori 1.5 GB. Orang juga dapat dengan mudah berkomunikasi dan bertukar informasi walau pun sistem operasi komputernya berbeda, karena kini sistem operasi sudah open system. Untuk mengirimkan file, semudah mengklik sebuah program. Fungsi kantor pos untuk berkirim surat mulai berkurang peranannya. Kini tempat organizer elektronik digantikan oleh PDA (Personnel Digital Assistenat), atau Pocket PC dengan memori sampai 64 MB dan sistem operasi PalmOS atau Windows Pockect PC 2002, yang diluncurkan October 2001 lalu. Dengan kehadiran PDA mobilitas orang kini tidak lagi menjadi halangan untuk berkomunikasi dan mengakses informasi di internet, mau pun melakukan aktivitas seperti mengetik atau membuat perhitungan dengan spread sheet.

Salah satu contoh penerapan teknologi tinggi di bidang usaha ritel
Hal yang sama terjadi dengan teknologi komunikasi (telpon). Tahun 1977, mobile telepon masih sebesar tas jinjing. Kini ukuran dan kemampuan mobile telepon sudah melompat jauh. Ukuran mobile phone kini sangat kecil dan dilengkapi dengan teknologi baru seperti Blue Tooth dan GPRS. Telpon seperti ini dipadukan dengan PDA, mampu membawa pemiliknya ke dunia maya secara mudah, tanpa perlu pasang-pasang kabel. Operator telpon juga semakin banyak, tahun 1975 kita hanya mengenal Telkom untuk telpon rumahan dan teknologi AMPS untuk mobile telepon. Kini kita memiliki lebih banyak pilihan misalnya Telkom, Ratelindo, C4, AMPS, GMS 900, CDMA, GMS 1800, dan PSN (telpon satelit). Untuk sambungan internasional pun tersedia alternatif yang jauh lebih murah melaui VOIP di internet.


1.1 Peran ICT Sebagai Media Dakwah Islami

Fenomena dakwah digital memang berkembang seiring dengan berkembangnya teknologi informasi (TI) di dunia. Internet komersial baru masuk ke Indonesia pada tahun 1994, dengan dibukanya IndoNet di Jakarta, sebagai Internet Service Provider (ISP) pertama di Indonesia. Salah satu pelopor penggunaan Internet sebagai media dakwah adalah seperti yang dilakukan oleh kelompok Jaringan Informasi Islam (JII). JII yang dibidangi oleh jebolan Pusat Teknologi Tepat Guna (Pustena) Masjid Salman ITB tersebut sudah sejak sekitar tahun 1997-1998 bergulat dengan teknologi e-mail yang diaplikasikan ke dalam pesantren-pesantren, membentuk apa yang disebut dengan Jaringan Pondok Pesantren. Kemudian pada sekitar tahun 1998-1999 mulai marak aneka mailing-list (milis) Indonesia bernuansa Islami semisal Isnet, Al Islam dan Padan Mbulan. Baru kemudian pada tahun 1999-2000 bermunculanlah situs-situs Islam di Indonesia, yang tidak sekedar situs-situs institusi Islam, tetapi berisi aneka informasi dan fasilitas yang memang dibutuhkan oleh umat Islam. Maka lengkaplah Internet menjadi salah satu media rujukan dan media dakwah Islam Indonesia.

Masuknya Internet dalam aspek kehidupan umat Islam mulai menggeser pemikiran-pemikiran lama. Menjadi santri kini tidak harus diidentikkan dengan sarung dan mengaji di langgar saja. Sekedar contoh, para santri Pesantren Darunnajah di Ulujami Jakarta Selatan ternyata telah akrab dengan e-mail karena di dalam pesantren tersebut ada sebuah warnet yang dipergunakan bergantian antara santri pria dan wanita. Ada pula pesantren Annida di Bekasi, yang memang telah benar-benar memberikan materi pendidikan e-mail dan Internet kepada para santri-santrinya. Dengan bermodalkan sepuluh komputer yang terkoneksi ke Internet, maka setiap hari selalu diberikan materi-materi Internet secara bergiliran. Menggunakan Internet pun bisa dianggap sebagai suatu ibadah. Masjid At-Tin di komplek Taman Mini misalnya, di dalamnya terdapat sebuah warnet dengan 10 buah komputer. Administrasi warnet tersebut berada di bawah Bidang Dakwah dan Pendidikan Yayasan At-Tin, sebagai pengelola Masjid tersebut. Dengan semakin beragamnya aplikasi Internet sebagai media dakwah, kini ada sebutan santri virtual, yang dicetuskan oleh situs PesantrenVirtual.com. Para santri virtual tersebut dapat saling berdakwah menggunakan milis pesantren@yahoogroups.com. Milis yang awal didirikan pada Agustus 1999 hanya beranggotakan 41 orang, kini telah mencapai lebih dari 2300 anggota. Kekuatan milis sebagai media dakwah memang bukan hal yang sepele. Jika kita mengetikkan keyword “Islam” di YahooGroups.com, maka akan didapat 2254 milis yang membahas soal Islam dari berbagai bahasa dan negara. Bahkan kini tafsir Al-Qur’an dalam bahasa Indonesia versi Departemen Agama pun dapat disimak di milis Tafsir-Quran@yahoogroups.com yang didirikan pada Agustus 2000 dan telah memiliki anggota sebanyak 1144 orang.

Kebutuhan akan aktualisasi diri sebagai seorang muslim ternyata sama pentingnya dengan dakwah itu sendiri. Buktinya, pengguna webmail MyQuran.com tercatat lebih dari 40 ribu anggota. Sebagian dari para anggota tersebut juga aktif di forum diskusi online di situs tersebut. Situs MyQuran.com yang didirikan pada Juli 1999 merupakan situs portal informasi Islam. Jika merindu akan suara adzan dari Mekkah, maka MyQuran.com memiliki link yang dapat mengumandangkan adzan tersebut. Bahkan dapat juga diniikmati alunan pembacaan kitab suci Al-Qur’an lengkap 114 surah. Di dalam hukum Islam masih ada yang memerlukan interpretasi dan pengkajian para ahli. Hal tersebut misalnya pada penentuan halal atau tidaknya produk atau pangan yang berada di pasaran. Dengan teknologi Internet, kini informasi kehalalan suatu produk atau pangan dapat ditanyakan langsung ke ahlinya melalui situs IndoHalal.com. Pengelola situs yang didirikan sejak Februari 2001 tersebut telah memberikan jawaban atas 178 pertanyaan yang masuk. Beberapa pertanyaan tersebut antara lain tentang Kecap ABC, Bika Ambon, Susu Pediasure, Khong Guan Biscuit dan Restoran Hoka Hoka Bento.


1.2 Situs Dakwah

Dari beberapa contoh aplikasi Internet di atas, maka dapat ditarik satu pemahaman umum bahwa Internet memang merupakan media yang efektif bagi dakwah dan penyebaran informasi. Dibawah ini akan kami sebutkan bermacam-macam situs dakwah yang sudah ada di dunia maya, diantaranya sebagai berikut:

v MyQuran.com.
MyQuran.com merupakan situs portal Islam yang memiliki banyak link dan sumber informasi tentang segala aspek kehidupan umat Islam. Situs tersebut dilengkapi pula dengan fasilitas pencarian ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist. Informasi tentang kelima rukun Islam pun tersedia. Disediakan pula fasilitas forum diskusi online, chatroom dan webmail. Salah satu keunggulan MyQuran.com adalah terdapat link untuk mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan suara adzan versi Mekkah dan Madinnah. Menurut Atmonadi, pendiri dan pemilik MyQuran.com, tujuan membuat situs tersebut adalah untuk meningkatkan daya saing umat Islam agar bisa lebih memberdayakan Internet baik untuk kepentingan dakwah islamiyah, persaudaraan, pertukaran informasi dan pengetahuan, pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan dengan melakukan aktifitas ekonomi digital. Situs MyQuran.com diluncurkan pada Juli 1999, setelah sebelumnya Atmonadi kepayahan mencari situs-situs komunitas Islam ala Indonesia yang komprehensif. Modal awal pendirian situs tersebut hanyalah sebuah nama domain senilai US$ 70. “Tetapi modal yang terbesar adalah niat,” ujar Atmonadi. Hosting dan fasilitas MyQuran.com bisa didapatkannya secara murah di Internet. Demografi pengunjungnya kebanyakan berusia 17 – 30 tahun dari manca negara. Yang terbesar adalah dari Indonesia (27 %) dan dari USA (2.5%), malaysia (1.5 %). sisanya 69 % dari berbagi negara. Dari data terakhir di September 2001, rata-rata terdapat sekitar 2381 unique visitor perhari, 9341 pageviews perhari dan hitrate perhari mencapai lebih dari 71 ribu hit. Situs tersebut diasuh bersama-sama oleh para sukarelawan yang merupakan pengunjung setia. Atmonadi yakin bahwa umat Islam bisa secara positif memanfaatkan Internet sebagai media dakwah, ukhuwah (pergaulan), pendidikan dan pendistribusian informasi. Bahkan jika komunitas tradisional Islam dapat memanfaatkan Internet sebagai media dakwah, maka Atmonadi yakin bahwa umat Islam di Indonesia akan semakin dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasannya. “Sekarang tinggal bagaimana para praktisi Internet dapat mengenalkan Internet secara benar kepada komunitas tradisional tersebut,” ujar dia.

v Ukhuwah.or.id
Ukhuwah.or.id merupakan situs yang berangkat dari kebutuhan komunikasi internal mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer UI. Setelah mengalami serangkaian pengembangan dan pembenahan, baru pada Februari 2000 situs Ukhuwah.or.id dapat dinikmati oleh masyarakat umum. Di dalam situs tersebut terdapat serangkaian link berita-berita terkini, dan fasilitas download file MP3 Nasyid Islami. Ukhuwah.or.id merupakan situs yang menyajikan informasi-informasi Islam yang baik dikumpulkan dari berbagai sumber. Menurut Herry, salah seorang pengurus Ukhuwah.or.id, situs tersebut diharapkan mampu memberikan penyadaran bagi umat Islam tentang pentingnya pemanfaatan TI sekaligus menjadi wadah berkumpul dan berkomunikasinya umat Islam. Modal awal pembuatan situs tersebut adalah hasil swadaya dan sumbangan dari masing-masing anggota. Sebagian besar pengakses situs tersebut adalah mahasiswa dan para aktivis dakwah Islam yang menggunakan internet baik melalui kampus, warnet atau rumah. Pengunjung situs tersebut per hari adalah sekitar 450 orang, dengan page views sekitar 1600 pages per hari dan hit rate sekitar 13 ribu hits perhari. Saat ini tim operasional terdiri dari kurang lebih 35 orang sukarelawan tanpa digaji. Kesediaan menjadi sukarelawan tersebut, menurut Herry, adalah karena berpatokan bahwa situs Ukhuwah.or.id memiliki nilai dakwah yang tinggi sekaligus sebagai penyebaran informasi tentang dunia Islam. Dalam penyebaran informasi tentang Islam tersebut. Ukhuwah.or.id melakukan dalam 2 cara yaitu sebagai sumber informasi dan sebagai sarana komunikasi. Sebagai sumber informasi terdapat fasilitas berita, artikel dan majalah Islam online. Sedangkan sebagai sarana komunikasi disediakan fasilitas pertukaran informasi seperti webmail dan milis. Menurut Herry, Internet sangatlah efektif dan efisien sebagai sebuah media dakwah. Internet merupakan sarana komunikasi global dimana seluruh umat Islam di dunia dapat mengaksesnya dengan cukup mudah dan murah dibandingkan dengan media komunikasi lainnya. Selain itu, melalui sebuah situs di Internet, informasi tentang Islam dari suatu negara tertentu dapat segera diketahui oleh umat Islam di belahan bumi lain.

v MoslemWorld.co.id

Situs MoslemWorld.co.id merupakan sebuah situs berita sebagaiamana layaknya sebuah media berita online. Berita-berita yang ditampilkan di halaman depan situs tersebut selalu diupdate secara berkala. Menurut Mokh. Syaiful Bakhri, Redaktur Pelaksan MoslemWorld.co.id, situs tersebut diharapkan dapat menjadi referensi utama bukan hanya bagi umat Islam semata, namun juga bagi umat agama lain yang ingin belajar dan mendalami ajaran-ajaran Islam. Secara spesifik dijelaskan oleh Syaiful bahwa situs MoslemWorld.co.id juga mengemban misi dakwah, kebudayaan, peradaban, ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam), ukhuwah Insaniyah (persaudaraan sesama manusia) dan ukhuwah Wathoniah (persaudaraan dengan bangsa lain). MoslemWorld.co.id didirikan pada Oktober 2000 oleh Ratiza Busiri bekerjasama dengan Dunia Muslim dari British Virgin Islands dan Safe-T-Net System Pte. Ltd dari Singapura. Beberapa kanal yang disediakan oleh situs tersebut antara lain informasi tentang komunitas, pendidikan, teknologi, bisnis dan berita internasional. Sedangkan topik-topik Islam yang disajikan adalah kajian Islam, tokoh Islam, peradaban, nuansa muslimah dan sejarah Islam. Untuk page views MoslemWorld.co.id pada bulan Agustus 2001 lebih dari 10 ribu pages perbulan. Saat ini MoslemWorld.co.id ditangani oleh tim multimedia yang terdiri dari creative writer, editor, web design dan web developer. Kompensasi yang diberikan kepada tim disesuaikan dengan standard profesional. Mengingat portal MoslemWorld.co.id di update setiap hari selama tiga kali yaitu pada jam 09.30, 11.30 dan 15.30, maka sistem kerjanya tak ubahnya dengan sistem kerja pada media massa lainnya. Tim bekerja secara penuh mulai dari jam 09.00 hingga jam 17.00. Direncanakan situs tersebut akan bekerja sama dengan berbagai pihak di negara lain seperti Brunei dan Malaysia untuk membuat portal yang sama sehingga nantinya MoslemWorld.co.id mengglobal dan menjadi portalnya umat Islam minimal di Asia Tenggara. Selain itu, kehadiran portal tersebut diharapkan dapat membantu Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam penyebaran informasi, regulasi, pendidikan dan dakwah.

v IndoHalal.com.
IndoHalal.com merupakan sebuah situs konsultasi status kehalalan produk-produk yang ada di pasaran. Tujuan situs tersebut, menurut Jaja Triharja selaku salah satu pendiri IndoHalal.com, adalah untuk mensosialisasikan pentingnya produk halal kepada masyarakat luas, mendorong semakin banyak produsen untuk mendapatkan sertifikat halal melalui lembaga Auditor dan inspektor yang ada serta menjadi mitra untuk mempermudah masyarakat dalam memperoleh berbagai jenis produk halal. IndoHalal.com didirikan pada Februari 2001 yang merupakan sebuah divisi di bawah perusahaan Haltek Integra Media yang bergerak di bidang TI serta sebagai pengelola ISP INDOSATnet Bogor. Rencana kedepan, situs tersebut akan dilepas dari perusahaan induk dan menjadi perseroan yang sahamnya akan dijual kepada publik. IndoHalal.com tengah dikembangkan menjadi sebuah situs B2B dan B2C sehingga diharapkan nantinya dapat bekerjasama dengan masyarakat untuk membuat semacam toko swalayan serba halal. IndoHalal.com juga menjalin kerjasama dengan milis halal-baik-enak@yahoogroups.com. Fasilitas unggulan yang disediakan IndoHalal.com saat ini adalah konsultasi produk halal yang diasuh langsung oleh Dewan Pakar dari ahli pangan IPB yaitu Anton Apriyantono. Selain itu tersedia pula disajikan pula berbagai artikel sebagai bahan edukasi halal ke masyarakat dan database daftar produk halal yang up-to-date. Produk halal tersebut didukung oleh LP POM MUI. Pengunjung rata-rata perharinya aalah sebanyak 200 pengunjung. Tim operasional terdiri dari redaksi 3 orang, webmaster 1 orang, dewan pakar 2 orang dan marketing 1 orang. Sebagian besar mendapat gaji dari perusahaan, dan sebagian lagi kompensasinya tidak berupa gaji. Menurut Jaja, apa yang dilakukan oleh IndoHalal.com merupakan salah satu bentuk dakwah yang dilakukan melalui Internet. Konsepnya dengan menyebaran informasi tentang halal ini secara meluas dan terus menerus dengan berbagai metoda kepada masyarakat. Bagi umat Islam kalangan menengah ke atas, peran Internet cukup efektif sebagai media dakwah dan informasi.


2. Peran ICT Pada Masyarakat Informasi

Peningkatan kualitas hidup semakin menuntut manusia untuk melakukan berbagai aktifitas yang dibutukan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Teknologi Informasi dan Komunikasi yang perkembangannya begitu cepat secara tidak langsung mengharuskan manusia untuk menggunakannya dalam segala aktivitasnya. Karena teknologi sudah menjadi kebutuhan manusia, yang dapat memperdalam ilmu dan wawasan seseorang . Sehingga masyrakat menjadi mudah dala mencari segala jenis informasi yang dibutuhkan.Teknologi dalam era globalisasi saat ini memang sangat dibutuhkan , karena tekonologi sudah menjadi bagian hidup manusia. Dan manusia sangat erat sekali hubungannya dengan teknologi.Sekarang ini budaya teknologi sangat mempengaruhi masyarakat, contohnya dengan banyaknya orang- orang yang sudah mahir dan terjun ke dalam dunia teknologi komunikasi. Kreatifitas dan inovasi merupakan ujung tombak dalam menghadapi persaingan global yang berkembang dinamis. Kreatifitas dan inovasi dapat terjadi disemua lapisan masyarakat dan tidak tergantung tingkat pendidikan. Prakondisi yang penting untuk mendukung proses kreatifitas dan inovasi adalah tingginya tingkat kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat atau terhadap perubahan lingkungan.

Setiap perubahan, reformasi atau transformasi memerlukan penyesuaian. Kemampuaan untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan dinamakan daya adaptasi. Proses perubahan yang sedang kita hadapi baik secara global maupun dinegara kita masih berlangsung dengan laju yang (semakin) cepat. Dalam iklim yang penuh dengan kompetisi, dengan sendirinya akan terjadi proses seleksi. Individu, perusahaan, atau bangsa yang memiliki kemampuan yang tinggi dalam menyesuaikan prilakunya terhadap perubahan, akan berhasil dalam seleksi tersebut. Konsep daya adaptasi lebih menekankan pada kemampuan menyesuaikan diri melalui learning process terhadap perubahan lingkungan.Inovasi adalah sesuatu yang baru atau perbaikan penting. Merupakan hasil dari kreasi atau transformasi dari inventions, discoveries, ide, analisa, pengetahuan maupun data/informasi. Inovasi pada dasarnya bukan phenomena yang berdiri sendiri.

2.1 Masyarakat Informasi

Munculnya informasi di masyarakat menyebabkan masyarakat harus mengelola informasi. Bagaimana cara anggota masyarakat memperlakukan informasi, penghargaan terhadap informasi, bagaimana cara orang mencari informasi, bagaimana orang membutuhkan informasi memunculkan istilah masyarakat informasi. Menyimpulkan dari pendapat beberapa pakar maka Masyarakat informasi diartikan suatu masyarakat dimana kualitas hidup, dan juga prospek perubahan sosial dan pembangunan ekonomi, tergantung pada peningkatan dan pemanfaatan informasi. Dalam masyarakat seperti ini standar hidup, pola kerja dan kesenangan, sistem pendidikan, dan pemasaran barang-barang sangat dipengaruhi oleh akumulasi peningkatan informasi.


Menurut Bell (1973) masyarakat dikelompokkan kedalam tiga kelompok yaitu:

Masyarakat agraris

Masyarakat industri

Masyarakat post industri

Dan sekarang perkembangan masyarakat tersebut sudah mencapai masyarakat post industri dimana karakteristik masyarakat post industri ini adalah perubahan dari memproduksi barang-barang ke memproduksi jasa, penyusunan secara teori, dengan pengetahuan dan inovasi pelayanan sebagai strategi dan sumber transformasi dalam masyarakat.


2.2 Faktor yang Mendorong Terjadinya Masyarakat Informasi

Beberapa faktor yang mendorong terbentuknya masyarakat informasi seperti:
Perkembangan teknologi komputer

Perkembangan teknologi komputer dan perkembangan teknologi informasi (sekarang lebih dikenal dengan perkembangan ICT atau Information dan Communication Technology) sangat berkembang di negara industri. Dua teknologi ini yang mempercepat pergerakan informasi di masyarakat yang kemudian menjadi ciri dari masyarakat maju seperti penggunaan TV, telepon, komputer. Suatu kejadian di tempat yang sangat jauh dapat seketika ketahui oleh masyarakat (real time). Bukan Cuma itu, di dunia perbankan pengiriman uang dari jarak yang amat jauh juga dapat segera dapat diterima oleh si penerima kiriman (real time). Hal seperti ini tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Jadi pada saat ini sudah cukup terlihat bahwa komputer memang telah menjawab setiap perubahan penting dari komunikasi manusia. Revolusi komunikasi itu sesungguhnya telah dimulai sejak ditemukannya mesin cetak, namun revolusi ini dipercepat oleh ditemukannya komputer dan telekomunikasi. Berbagai kemudahan telah diberikan oleh kedua teknologi tersebut (ICT). Kini di kantor-kantor, khususnya di kota besar, sangat tergantung oleh kedua teknologi ini. Kita bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika tiba-tiba di Jakarta atau Surabaya tidak ada listrik. Kantor-kantor tidak akan dapat memperlihatkan kesibukannya, koran berhenti terbit, siaran radio dan televisi tidak ada, rumah-rumah tidak akan memperdengarkan suara dari radio dan televisi. Masyarakat akan bingung dan hanya bergerombol “ngerumpi”.

Kita memang telah tergantung kepada informasi, dan sekarang kita juga tergantung kepada teknologi penyimpanan informasi. Teknologi komputer dan teknologi informasi telah memberikan jawaban terhadap kebutuhan teknologi penyimpanan informasi tersebut. Bahkan komputer merupakan teknologi yang lebih dari sekedar teknologi penyimpanan informasi, namun juga mempunyai kemampuan ang tidak terbatas dalam penyimpanan, pemrosesan, analisis, dan bahkan dapat mengkomunikasikan kepada komputer lain. Inilah kelebihan komputer dalam menangani informasi.

Ada beberapa elemen yang harus diperhatikan untuk memasuki masyarakat informasi yaitu:

o Masyarakat yang tidak buta huruf

o Pemanfaatan komputer

o Infrastruktur telekomunikasi

o Industri percetakan yang maju

o Industri TV dan Radio yang maju

o Minat baca yang tinggi

o Sistem perpustakaan yang maju

Masyarakat yang masih buta huruf jangan mimpi masuk ke masyarakat informasi. Karena itu kemampuan membaca merupakan prasyarat mutlak untuk memasuki masyarakat informasi. Lebih dari itu pemanfaatan komputer merupakan syarat lain untuk memasuki masyarakat informasi. Saat ini hampir semua pergerakan informasi dilakukan dengan menggunakan teknologi komputer. Komputer bahkan dapat digunakan untuk menerima siaran televisi, transaksi perbankan, transaksi perdagangan, ekspor impor dan lain-lain. Bagaimana kita akan memasuki masyarakat iinformasi jika masyarakat kita masih “gatek” khususnya tidak pernah menggunakan komputer. Dengan penggunaan komputer yang tinggi, khususnya untuk tujuan komunikasi data antar komputer yang berjauhan, maka infrastruktur telekomunikasi harus maju. Kemudian kemajuan-kemajuan tersebut juga harus didukung oleh industri percetakan yang maju. Salah satu media untuk menghantarkan informasi kedepan kita adalah koran. Bagi masyarakat informasi, koran adalah salah satu menu yang wajib menjadi sarapan paginya. Ia harus mengetahui perkembangan terakhir dari sesuatu yang menjadi minat dan pekerjaannya (seperti pialang, pedagang valas, dan lain-lain). Sama seperti industri percetakan, industri radio dan televisi yang maju juga akan mendukung pergerakan informasi yang sangat cepat. Lihat berita pagi, terutama pada segmen ekonomi dan bisnis. Pada bagian ini saya yakin sangat dinanti-nantikan oleh para pemain valas dan pialang bursa efek. Begitu juga para pedagang (khususnya eksportir dan importir). Lebih dari itu, syarat lain adalah minat baca yang tinggi. Adanya informasi yang melimpah akan sia-sia jika tidak ada yang memanfaatkannya, hanya karena masyarakatnya tidak mau baca. The last but not the least, perpustakaan yang maju juga merupakan salah satu syarat untuk memasuki masyarakat informasi. Semua informasi akan tersimpan di perpustakaan. Masyarakat dapat menggunakan perpustakaan untuk berkonsultasi mengenai apapun. Di Inggris misalnya, orang akan menggunakan perpustakaan untuk mencari informasi perusahaan yang akan menjadi mitra bisnisnya. Track record, mitra bisnis yang didapat dari perpustakaan tersebut akan menjadi landasan apakah dia akan melanjutkan bisnis dengan mitranya atau membatalkannya.

2. 3 Ciri-ciri Masyarakat Informasi

ü Masyarakat yang terkena exposure (terpaan) media massa dan komunikasi global.

ü Masyarakat yang sadar akan informasi dan mendapatkan informasi secara cukup.

ü Menjadikan informasi sebagai komoditas bernilai ekonomis.

ü Berhubungan dengan masyarakat lain dalam sistem masyarakat global.

ü Mengakses informasi super highway (berkecepan tinggi).

2. 4 Penerapan ICT Diberbagai Bidang

§ Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet.

§ Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Perbankan Dalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah diterapkannya transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan Internet Banking. Beberapa transaksi yang dapat dilakukan melalui Internet Banking antara lain transfer uang, pengecekan saldo, pemindahbukuan, pembayaran tagihan, dan informasi rekening.

§ Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seirng perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari sering dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data, audio/video, dan internet. Internet merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih. Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi ebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.

§ Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Kesehatan Sistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien. Digunakannya robot untuk membantu proses operasi pembedahan serta penggunaan komputer hasil pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak tumor dalam tubuh pasien.


2. 5 Globalisasi Informasi dan Akselerasi Perkembangan ICT

Kita harus berangkat dari pemahaman bahwa manusia itu, pada dasarnya, mahluk sosial. Menurut teori ekstensialisme, manusia “ada” berarti “ada bersama” . Kata “aku “ justru mengandaikan adanya orang lain. Komunikasi alias communication itu berawal dari communion alias kesatuan, maksudnya adalah bentuk “ada bersama” dari manusia. Jadi, komunikasi itu intermedium antar pribadi. Bertitik pangkal pada komunikasi itulah, manusia dapat semakin memanusiakan dirinya; manusia menjadi semakin berbudaya. Sekali lagi diungkapkan bahwa globalisasi yang melanda dunia ini membawa pada borderless world dengan ditandai information superhighway. Perkembangan ICT menjadi amat cepat. Dalam beberapa dasawarsa teknologi informasi dan telekomunikasi terus diup-grade secara revolutif; mulai dari PC tanpa hardisk hingga PC lengkap dengan multimedia; mulai dari telepon dengan kabel, ponsel, hingga teknologi iridium. Kalau dahulu orang berhubungan lewat telepon, telegraf, atau surat biasa, kini semuanya bisa diatasi dengan internet. Kini para sepakbola mania tidak perlu pergi ke Eropa untuk mengikuti perebutan piala Champion. Mereka dapat mengikuti piala Champion melalui TV. Dunia yang dulu tampak luas, kini terlihat amat sempit.Kehadiran ICT (Information and Communications Technology) dan Implikasi Sosialnya.

Dalam makalah ini, ICT dimaknai sebagai “Basically information-handling tools – a varied set of goods, applications and services that are uses to produce, store, process, distribute, and exchange information” (Gairola, Chandra Mahesh, Mall Pooja: 2002). Dalam pengertian ini termasuk di dalam ICT adalah “old ICT” yaitu radio, televisi, telepon, dan “new ICT” yang sering diidentikkan dengan komputer, satelit, teknologi nirkabel dan internet serta konvergensi diantara ketiganya. Sejak awal perkembangannya temuan teknologi selalu dipandang dari berbagai sisi, baik yang positif ataupun yang negatif. Hal ini misalnya tampak dari pendapat Brynin dan Kraut (David Young: 2003) mengenai implikasi teknologi. Sebagai berikut:

Teknologi merupakan alat untuk melakukan aktivitas keseharian dengan cara yang lebih mudah, efisien, nyaman dan murah. Misalnya saja bagaimana aplikasi teknologi telah sedemikian rupa memudahkan pekerjaan sehari-hari ibu rumah tangga dengan melakukan pemesanan barang-barang kebutuhan sehari-hari melalui internet.
Technology that shifts goals:do not simply influence the social but shape it to a substantial degree

Dalam pandangan ini teknologi dipandang tak hanya mempengaruhi kehidupan sosial tetapi lebih dalam menggeser realitas sosial dalam konteks yang sifatnya substantif. Misalnya saja dalam sebuah penelitian pada remaja di Jepang, ditemukan bahwa para remaja di Jepang seringkali mengoptimalkan teknologi sebagai ruang-ruang yang membebaskan diri mereka dari kehidupan sosial yang mereka pandang sangat menekan dan penuh dengan aturan-aturan yang mengikat.

Personal Welfare Outcomes: welfare in many spheres: physical and mental health, stronger relationship, healthier and happier-social capital
Teknologi dalam banyak hal dipandang membawa implikasi kemakmuran, misalnya pada kesehatan mental dan fisik, relasi yang lebih kuat, modal sosial yang lebih sehat dan bahagia. Tentu saja pendapat ini bisa saja diperdebatkan, karena pada banyak kasus justru teknologi khususnya internet seringkali dipandang justru mengakibatkan ketergantungan yang sedemikian rupa sehingga mengarah pada menurunnya kualitas relasi sosial dalam konteks tertentu.

Societal impact

Teknologi dan dampak sosialnya seringkali juga mewarnai perdebatan tentang kehadiran ICT. Pandangan yang optimis, melihat ICT sebagai entitas yang mendorong sedemikian rupa berbagai pembangunan teknologi yang berdampak lebih luas lagi bagi kepentingan seluruh masyarakat. Namun pada sisi lain, banyak ditemukan bahwa teknologi pula yang mengakibatkan keterlibatan warga dalam kehidupan sosial dan politik menurun, yang selanjutnya berakibat pada berkurangnya efisiensi pemerintahan yang berkurang, lebih banyak kejahatan, korupsi dan menurunnya kualitas “civic dialog” pada tingkat tertentu. (Putnam:2000).

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa terdapat tantangan serius dalam menawarkan berbagai program ataupun kebijakan yang sedemikian rupa mampu mengoptimalkan eksistensi ICT dalam berbagai level masyarakat sesuai karakter masyarakat yang beragam. Dalam hal ini bagaimana ICT mampu melibatkan masyarakat Indonesia yang berkarakter agraris, industri ataupun yang sudah berkarakter masyarakat informasi di Indonesia agar lebih terepresentasikan kepentingannya dan terlibat secara aktif dalam proses demokrasi di Indonesia. Media baru hendaknya mampu secara adil dimanfaatkan dan dioptimalisasikan untuk memberdayakan seluruh masyarakat dalam berbagai lapisan. Hal ini sekaligus mengurangi kemungkinan terjadinya kesenjangan antara masyarakat yang kaya informasi dan yang miskin informasi. Problem “digital divide” yang selama ini dirisaukan menjadi halangan bagi optimalisasi ICT dalam penguatan demokrasi bisa diminimalkan.

Sosialisasi ICT seharusnya tidak hanya diwarnai oleh karakter determinasi teknologi sedemikian rupa namun lebih terkait dengan konteks setting tiap-tiap wilayah di Indonesia. Sistem kebijakan ICT yang komprehensif untuk menjawab tantangan yang ada terkait dengan nilai-nilai freedom, security, equality, sangat mendesak untuk diaplikasikan dalam level yang lebih nyata. Konteks rekonseptualisasi demokrasi dalam hal ini sama dengan upaya untuk membuka akses informasi sedemikian rupa sehingga setiap individu memiliki kelengkapan informasi sebagai dasar melakukan keputusan yang rasional (rational choice).

Pada sisi lain jaminan terciptanya sistem media yang menjamin keberagaman opini (diversity of opinion) dan keberagaman kepemilikan (diversity of ownership) akan mendorong lahirnya kebebasan ide sedemikian rupa untuk meningkatkan kualitas diskusi publik yang terbuka dan sifat kritis dalam mewacanakan ide yang terkait dengan kepentingan publik yang lebih luas. Pada intinya ICT perlu dioptimalkan sedemikian rupa untuk mengoptimalisasi keefektifan transfer informasi dalam berbagai lapisan. Pada akhirnya seiring dengan konteks teknologi, masyarakat perlu diberikan kesadaran untuk membangun sensitifitas pada pemanfaatan informasi agar optimal dan berimplikasi bagi akselerasi (sosial,ekonomi, politik) yang lebih positif. Sifat teknologi yang bermata dua dapat melahirkan rangkaian penghambat yang baru jika tidak dari awal disetting secara optimal.
Pengembangan ICT bisa diarahkan pada pengembangan potensi masyarakat secara keseluruhan melalui serangkaian keterlibatan seluruh aktor (negara, pasar, ataupun masyarakat secara keseluruhan) secara total dalam hal ini. Negara seharusnya mengambil peran yang optimal dalam pengembangan potensi positif ICT sehingga lebih dirasakan manfaatnya bagi masyarakat luas melalui serangkaian kebijakan pro publik. Pasar (industri) media massa dalam hal ini penyiaran ataupun industri media lainnya perlu menyikapi perkembangan teknologi secara kreatif sehingga lebih berdayaguna dan berhasil guna, sedangkan masyarakat sebagai pengguna lebih dalam posisi mengapresiasi sekaligus menikmati capaian-capaian perkembangan teknologi yang sangat menakjubkan, sekaligus mereka juga bisa berperan lebih aktif dalam memaknai perkembangan industri ini.

BAB III

PENUTUP

ü Kesimpulan

Dari makalah ini dapat kami simpulkan bahwa peranan ICT adalah memberikan dampak pada cara masyarakat berinteraksi dan membangun komunitas lewat jalan baru dalam memperoleh, menyimpan dan menyebarluaskan informasi kembali ke masyarakat. Ditemukan bahwa walau ICT penting di era informasi, terdapat kelompok-kelompok yang mendapatkan manfaat tapi juga menderita dari penggunaan ICT pada kehidupan. Dualitas ini muncul ketika suatu kelompok masyarakat tidak sepenuhnya mempertimbangkan pandangan sosial, ekonomi, dan politik. Hal ini menimbulkan ketidakseimbangan antara informasi yang disajikan dengan informasi yang dibutuhkan. Masyarakat informasi harus secara kontekstual mempertimbangkan informasi mana yang harus diekploitasi unutk memenuhi kebutuhan tujuan komunitas. Kemampuan untuk menyeimbangkan antara dua poin ini menentukan kemauan untuk menggunakan informasi yang relevan. Juga direkomendasikan dalam membantu masyarakat untuk mengacu pada sistem yang ada dengan teknologi yang realistis. Selain itu, juga harus ada mekanisme untuk mengukur seberapa baik ICT telah memenuhi target pengembangan.

ü Daftar Pustaka

1. Shirley Biagy, Media Impact, An Itroduction to Mass Media, Third Edition,

Wadsworth Publishing Company, Belmont, California 1995

2. Zulkarmein Nasution, Perkembangan Teknologi Komunikasi, Jakarta: UT
3. Briggs, Asa dan Burke, Peter Burke, (2006): Sejarah Sosial Media Dari Gutenberg

Sampai Internet (terj.), Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

4. http://indocashregister.com/2009/01/30/pengaruh-perkembangan-teknologi-

komunikasi-dan- diakses pada tanggal 24 November 2009.

5. http://www.detikcom/komputer-terhadap-trend-industri-retailmesinkasir/ diakses pada tanggal 24 November 2009.

6. http: //www.google.com diakses pada tanggal 24 November 2009.

7. http://www.postel.go.id/update/id/baca_info.asp?id_info=498. diakses pada tanggal 24 November 2009.

Dunia Pendidikan

Fenomena Pendidikan
Oleh: Abdullah Suntani (Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Pada UIN Jakarta)


Prioritaskan Pendidikan; Moralitas dan Spiritualitas

Berbicara masalah pendidikan tidak akan ada habis-habisnya, karena manusia wajib menjalani pendidikannya sejak dia dilahirkan sampai dia masuk liang lahad, jasadnya larut ditelan bumi, dan rohnya kembali kepada sang pencipta; Allah SWT. Proses pendidikan terhadap manusia terjadi pertama kali ketika Allah SWT selesai menciptakan Adam Alaihissalam, lalu Allah SWT mengumpulkan tiga golongan mahluk yang diciptakan-Nya untuk diadakan Proses Belajar Mengajar. Tiga golongan mahluk ciptaan Allah dimaksud yaitu Jin, Malaikat, dan Manusia (Adam Alaihissalam) sebagai “mahasiswa” nya, sedangkan Allah SWT bertindak sebagai “Maha Guru” nya. Setelah selesai proses Belajar Mengajar (PBM) maka Allah SWT mengadakan evaluasi kepada seluruh mahasiswa ( jin, malaikat, dan manusia) dengan cara bertanya dan menyuruh menjelaskan seluruh materi pelajaran yang diberikan, dan ternyata Adam lah (dari golongan manusia) yang berhasil menjadi juara dalam ujian tersebut.

Pendidikan dalam bahasa Yunani berasal dari kata padegogik yaitu ilmu menuntun anak. Orang Romawi melihat pendidikan sebagai educare, yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu dilahirkan di dunia.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan berasal dari kata dasar didik (mendidik), yaitu : memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan mempunyai pengertian : proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik.

Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya. Dengan demikian, pendidikan merupakan upaya menuntun anak sejak lahir untuk mencapai kedewasaan jasmani dan rohani, dalam interaksi alam beserta lingkungannya.

Nilai Mulia yang Terabaikan

Dalam pendidikan terdapat dua hal penting yaitu aspek kognitif (berpikir) dan aspek afektif (merasa). Sebagai ilustrasi, saat kita mempelajari sesuatu maka di dalamnya tidak saja proses berpikir yang ambil bagian tapi juga ada unsur-unsur yang berkaitan dengan perasaan seperti semangat, suka dan lain-lain. Substansi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah membebaskan manusia dan menurut Drikarya adalah memanusiakan manusia. Ini menunjukan bahwa para pakar pun menilai bahwa pendidikan tidak hanya sekedar memperhatikan aspek kognitif saja tapi cakupannya harus lebih luas. Dua aspek inilah yang harus dipahami secara mendalam, bukan dengan kecerdasan intelektual, tetapi hal tersebut menyangkut sensitivitas (emosi), dan nilai spiritual yang luhur.

Pendidikan saat ini, kurang bahkan sangat tidak memperhatikan aspek afektif (merasa), sehingga kita hanya tercetak sebagai generasi-generasi yang pintar tapi tidak memiliki karakter-karakter yang dibutuhkan oleh bangsa ini. Sudah 60 tahun Indonesia merdeka, dan setiap tahunnya keluar ribuan hingga jutaan kaum intelektual, khususnya sanjanah kependidikan. Tapi tak kuasa juga mengubah nasib bangsa ini, hanya mementingkan tahta dan kepuasan perut semata. Maka pasti ada yang salah dengan sistem pendidikan yang kita kembangkan hingga saat ini, atau penyakit sosial (moralitas). keadaan seperti ini, tidak sejalan dengan substansi pendidikan yang membebaskan manusia (Ki Hajar Dewantara). Selain itu ada tindakan penyempitan makna dari pendidikan itu sendiri. Jika demikian kita harus merujuk kembali kepada ajaran tauhid, bukan doktrinisasi melainkan pencitraan kembali agar sendi-sendi pendidikan membawa maslahat untuk bangsa dan Negara.

Alquran sebagai wahyu dan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW selalu menjadi pusat sorotan karena daya pikatnya yang luar biasa. Keluarbiasaan Alquran itu terletak pada aspek-aspeknya antara lain bahasa dan gaya bahasanya, substansinya, keterjaminannya dari percampuran dengan bahasa manusia, jangkauannya yang tiada terbatas, dan multifungsinya bagi umat manusia.

Multifungsi Alquran itu terlihat pada ayat-ayatnya dan dikuatkan oleh Al-Hadits, yang menyebutkan bahwa Alquran adalah sebagai :

a) pedoman hidup yang harus dipegang erat oleh kaum muslimin;
b) petunjuk bagi umat manusia;
c) pembeda antara yang benar dan yang salah;
d) inspirator dan pemacu terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi;
e) penyembuh bagi orang-orang mukmin;
f) rahmat (limpahan kasih sayang) bagi orang-orang mukmin;
g) pemberi peringatan bagi orang-orang yang lalai;
h) bacaan utama yang bernilai ibadah.

Berbagai penelitian dan pembahasan, baik yang dilakukan oleh pakar Islam sendiri maupun oleh orientalis menyimpulkan bahwa Alquran memiliki muatan yang universal bagi kehidupan umat manusia secara keseluruhan, salah satu di antaranya bagaimana konsep Alquran berbicara masalah pendidikan.

Kecendrungan Negatif

Walaupun saya bukanlah tipikal pelajar yang teladan , tapi saya sendiri sangat prihatin dengan etika dan kualitas pelajar sekarang ini, dan ironinya hal tersebut terjadi pula kepada prilaku seorang pendidik. Disini saya tidak membicarakan secara spesifik mengenai pendidik, tapi lebih kepada peserta didik, karena darinya pula akan terwarisi nilai pendidikan agar kelak tidak menjdi cerminan yang salah. Pelajar – pelajar sekarang (sebagian besar diantaranya) memiliki sikap tidak tahu malu dan cenderung cuek terhadap makna pendidikan. Sehingga banyak prilaku menyimpang; pergaulan yang terlalu “bebas”. Prilaku yang sangat jauh dari cerminan seorang anak didik, dan yang disayangkan lagi, prilaku pendidik yang “menyimpang”; tidak mencerminkan sebagai pendidik dan figure sosial.(Naudzubnillah)

Mengapa bisa begitu…? Apa lagi kalau bukan karena longgarnya perhatian orang tua (Tingkat Lanjutan), lemahnya kualitas kontrol wali kelas kepada anak – anaknya, dan pemahaman Agama yang minim, serta keimanan yang rapuh. Dengan secara langsung hal tersebut akan mengurangi mutu dan kualitas pelajar itu sendiri, bahkan bukan menjadi nilai ibadah, melainkan penyimpangan waktu dan hanya mencipta buih-buih dosa yang merugikan. (Ighfirdzunubi)

Maka pembangunan di bidang pendidikan haruslah diprioritaskan dalam pembangunan di Indonesia karena harus saling bersinergi dan sejalan. Meski demikian, walaupun pembangunan fisiknya baik, tetapi apa gunanya bila moral bangsa terpuruk. Jika hal tersebut terjadi, bidang ekonomi akan bermasalah, karena tiap orang akan korupsi, suap menyuap dan tindakan-tindakan yang merugikan serta meningkatnya tindakan kriminalitas di negri ini. Sehingga lambat laun akan datang hari dimana negara dan bangsa ini hancur (Naudzubillah mindalik). Oleh karena itu, selain pendidikan dijadikan salah satu prioritas, tetapi harus disertai dengan pembinaan akhlak dan moralitas bangsa dalam pembangunan negeri ini.

(www.elmarhum.co.nr)

OPINI

Halal bi halal wujud kebahagaiaan

Oleh: Abdullah Suntani mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam ( V) pada UIN Jakarta


Indonesia memang memiliki banyak tradisi, terbukti dari beberapa warisan budaya yang ada nan melekat, baik dari segi social ataupun yang bersifat keagamaan. Lebaran salah satunya yang sudah menjadi suatu kewajiban tersendiri. Tidak hanya itu, kecendrungan positif yang kembali menjadi tradisi warga Indonesia adalah halal bi halal yang dilakukan setelah pasca lebaran.

Setelah warga disibukkan dengan perayaan lebaran sebagai bukti kemenangan, setelah sebulan penuh berpuasa dan telah memenangi pertempuran melawan hawa nafsu yang dipercayai umat muslim ia merupakan perang terdahsyat dibanding perang badar. Lebaran tidak hanya bukti kegembiraan usai Ramadhan, tetapi juga menggambarkan bagaimana manusia menempuh kembali hakikat dirinya, sehingga melahirkan kecerdasan spiritualitas yang murni sebagaimana manusia kala pertama dilahirkan. Aktualisasi dari peranyaan tersebut diisi dengan kegiatan ritual keagamaan yang kemudian dihiasi dengan prilaku maaf-memaafkan kepada orang tua, sanak saudara, dan tetangga guna mengambil makna mulia dari tradisi tersebut. Disinilah pengakuan segala kesalahan dan kehilafan yang sengaja dilakukan ataupun bersifat tersembunyi yang dilakukan tanpa sadar. Bersilaturrahmi dan mengunjungi keluarga merupakan jalan penghapusan dosa yang dilakukan sesama umat manusia agar menjadi pribadi yang shaleh dan kembali kepada fitrahnya.

Hakekat Kebahagiaan

Sepekan terakhir di kampus tercinta ini kembali menyemarakkan kemenangan yang belum ada di Negara lain, kecuali di Republik tercinta.

Ide positif ini yang telah mengakar kuat dan kini menjadi sebuah tradisi baru di kalangan masyarakat. Sebetulnya tradisi tesebut sama halnya dengan ajang silaturrahmi untuk mempererat tali persaudaraan juga merupakan ruang tempat untuk saling memaafkan (menghalalkan) atas segala kesalahan yang telah dilakukan.

Tradisi halal bi halal bisa dikatakan sambung lebaran yang dilakukan dengan para rekan kerja ( atasan dan bawahan ), teman sekolah ataupun sesama mitra lainnya yang sempat tertunda karena perayaan lebaran di kampung halaman. sehingga perilaku demikian hanya sebatas dilakukan dengan menelfon untuk mengucap salam dan maaf-memaafkan, ataupun hanya sebatas via sms. Maka disinilah (halal bi halal) perayaan kemenangan kedua dengan para rekan-rekan kerja untuk memulai kembali beraktifitas, memupuk kembali kerjasama yang pasang-surut, dan menumbuhkan keharmonisan sebagai bukti pertemanan abadi setelah kembali memaknai dengan kesucian jiwa. Pada dasarnya manusia memiliki kekuatan dan potensi luar biasa yang cenderung untuk berbuat kebajikan. Inilah yang dikatakan sebagai suara hati dan merupakan fitrah, juga sekaligus merupakan salah satu wujud dari kebahagiaan tertinggi.

Kebahagiaan atau sa’adah, adalah sebuah istilah yang dipergunakan dalam tradisi etika (akhlak) filosofis. Dan dikatakan bahwa, teori Plato mengenai keutamaan dan teori etika Aristoteles memilikki pengaruh yang kuat terhadap tradisi Islam setelah karya-karya yunani diterjemahkan kedalam bahasa Arab. Oleh karena itu penggunaan istilah “kebahagiaan” disini harus dipahami sebagai kebahagiaan tertinggi yang timbul karena diperolehnya keutamaan dan kesucian jiwa. Para pemikir seperti al-Ghozali dan Syeh Waliyullah memahaminya sama dengan konsep Alquran mengenai kodrat manusia dan akibat perbuatan-perbuatan terhadapnya dalam kehidupan ini dan di akhirat nanti.

Di kampus kita tercinta ini, Fenomena halal bi halal menyemarak dari tingkat Universitas (Rektorat) dan civitas akademik turut serta dalam perayaan halal bi halal tersebut. Beberapa UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) tidak mahu ketinggalan, bergegas menyewa tempat di dalam maupun di luar kampus guna merayakan tradisi agung tersebut. Bahkan juga, organisasi extra kampus tidak berdiam diri berpangku tangan, merekapun menyebar (men-jarkom) sms, mengundang rekan-rekan untuk mengadakan perayaan kebahagiaan, sekaligus ruang untuk evaluasi kerja. Tidak hanya di tingkat civitas akademik, organisasi kemasyarakatan (ormas-ormas) dan lembaga pemerintahan pun bersuka-ria menyelenggarakan tradisi mulia tesebut yang memiliki nilai tersendiri.

Halal bi halal merupakan wujud kebahagiaan kedua setelah lebaran, yang di peroleh dari sebuah kemenangan yakni keutamaan dan kesucian jiwa. Kebahagiaan tersebut bukanlah bersifat keduniaan, seperti bahagia memiliki rupa yang menarik, kecerdasan otak, kaya harta, tinggi jabatan, atau kelebihan dan ketrampilan lain yang bersifat sementara. Namun tidaklah demikian menurut Syeh Waliyullah kebahagiaan sejati adalah tunduknya daya kebinatangan (keburukan) pada jiwa rasional, patuhnya nafsu pada akal, penaklukan jiwa rasional terhadap kebinatangan, dan berkuasanya akal pada nafsu. Semua sifat yang lain bisa diabaikan. Mengubur prilaku kebinatangan dengan daya kemalaikatan (kebaikan/taqwa). Kemudian beliau membagi kebahagiaan kedalam dua kategori.

Kategori pertama terjadinya emanasi jiwa rasional didalam kehidupan sehari-hari melalui keputusan dari pembawaan (jibbilah). Maksudnya, kebahagiaan tersebut disebabkan dari berbagai perbuatan yang hanya karena daya tarik (lahiriah) perbuatan tersebut. Contohnya orang yang ingin mendapatkan keahlian dalam berpidato dengan cara mengetahui dan menghapal teks-teks pidato.

Kategori kedua adalah kategori yang memiliki ruang tersendiri, yaitu tunduknya daya kebinatangan pada daya kemalaikatan, sehingga kebinatangannya melakukan dirinya sesuai dengan ilham dari kemalaikatan, sementara kemalaikatan mencegahnya dari menerima warna-warna dunia, dan dari cetakan-cetakan dunia yang hina dan menipu. Kategori kedua inilah disebut amalan ibadah (riyadhoh) dan latihan spiritual guna mendisiplinkan sifat-sifat kebinatangan.

Di Negara ini, melekatnya tradisi halal bi halal, hendaknya kita bisa memahami dengan makna yang agung agar tidak menjadi kabur, yang hanya sebatas kesenangan lahiriah semata. Karena tradisi tersebut merupakan implementasi dari kecerdasan spiritual dan juga kesalehan social. Apalagi jika kita istiqomah mempertahankan makna kebahagiaan sejati tersebut, agar secara berkesinambungan dapat menjaga kesucian (fitrah) sejati, setelah berlalunya bulan Ramadhan dan lebaran. Dalam kondisi semacam ini Rosulullah saw bersabda “barang siapa puasa dalam bulan ramadhan, kemudian ia puasa pula enam hari dalam bulan syawal, adalah seperti puasa sepanjang masa”. (HR Muslim)

Dari hadis ini berarti, jika kita melakukan amalan ibadah tersebut, maka kita seperti berpuasa selama hayat dikandung badan. Dengan demikian jiwa kita senantiasa bersih dan shaleh. Sehingga kebahagiaan tertingi dapat selalu kita rasakan, dengan selalu menjaga kesucian (fitrah) jiwa secara terus-menerus dan istoiqomah. Halal bi halal dalam konteks inilah yang sesungguhnya dikehendaki oleh agama kita sebagai manifestasi dan aktualisasi awal setelah pelatihan spiritual yang digelar pada bulan Ramadhan. Dan juga untuk memulai kembali pertempuran melawan berbagai macam terpaan ujian kehidupan. Jika kita semua menyadari hakekat tradisi dalam konteks spiritual tersebut, potensi dan kecerdasan spiritual akan bisa kita pertahankan, sehingga akan senantiasa istiqomah dalam menjaga keshalehan social yang menyeluruh, dan tentu kelak kita bisa melaksanakan halal bi halal sebagai wujud kebahagiaan di akhirat nanti bersama orang-orang yang kita kasihi.

Wallahua’alam